Minggu, 16 September 2012

ASKEP anak dengan demam thypoid


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ANAK DENGAN THIPOID

A. PENGERTIAN
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi Nodus peyer di distal ileum. (Soegeng Soegijanto, 2002)
Tifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam, sakit kepala, kelesuan, anoreksia, bradikardi relatif, kadang-kadang pembesaran dari limpa/hati/kedua-duanya. (Samsuridjal D dan heru S, 2003)

Jumat, 14 September 2012

ASKEP BURSITIS


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BURSITIS

A.    KONSEP DASAR MEDIS BURSITIS

1.      DEFINISI
Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri.
Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial
, yang memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana tendon atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan.

ASKEP ANAK MORBILI

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MORBILI (CAMPAK)

  1. PENGERTIAN
Morbili adalah penyakit virus akut, menular, yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataran, stadium erupsi dan stadium konvalensi. (Perawatan anak sakit, hal.351).
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi(FKUI,2000). Nama lain penyakit ini adalah campak, meales, atau rubeola.

Ibu Hamil dengan Janin Letak Sungsang


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN JANIN LETAK SUNGSANG

A.           Definisi
Letak Sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri (Arif  Mansjoer : 2001).
Letak Sungsang merupakan kedalam dimana janin memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Sarwono Prawihardjo 2006 : 606)

B.            Etiologi
1.        Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik/tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrorefalus, anensefali, plasenta previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
2.        Janin mudah bergerak, seperti pada tudamon, multipara, janin kecil (premature).
3.        Gamelei (kahamilan ganda).
4.        Kelainan Uterus, seperti uterus arkuatus, bikoruls, mioma (uteri).
5.        Janin sudah lama mati.
6.        Sebab yang tidak diketahui

C.           Klasifikasi
1.    Letak bokong (frank breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas.
2.    Letak sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki disamping bokong.
3.    Letak sungsang tidak sempurna (in complete breech)
Letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki/lutut, terdiri dari :
a.         Kedua kaki     : letak kaki sempurna
       Satu kaki         : letak kaki tidak sempurna
b.        Kedua lutut     : letak lutut sempurna
       Satu lutut        : letak kaki lutut tidak sempur
D.           Diagnosis
1.        Palpasi
       Kepala berada di fundus, bagian bawah bokong dan punggung di kiri/kanan
2.        Auskultrasi
       DJJ paling jelas terdengan pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
3.        Pemeriksaan Dalam
       Dapat diraba os sacrum, tuber ischii dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kiri)
Bedakan antara lain :
a.         Anus                                       
1)        Lubang kecil                                            .
2)        Tulang                                         
3)        Isap                                              
b.         Lutut
1)        Patella
2)        Paplitea
3)        Melanium
c.         Mulut
1)        Menghisap
2)        Rahang
3)        Lidah
d.        Tangan Siku
1)        Jari panjang
2)        Tidak rata
e.         Kaki
1)        Tumit
2)        Sudut 900
3)        Rata jari – jari
4.        Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus




E.            Prognosis
1.      Bagi ibu :
Kemungkinan robekan pada pevinium lebih besar, juga karena di lakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama jadi mudah terkena infeksi.
2.      Bagi Anak :
Prognosa tidak begitu baik, kerena adanya gangguan peredahan darah plasenta setelah bokong lahir dan juga seteh perut lahir, tali pusat  terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita astiksia oleh karena itu, setelah pusat lahir dan supaya janin hidup, janin haris di lahirkan dalam waktu 8 menit.

F.            Penanganan
1.      Sikap sewaktu hamil.
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah letak janin dengan Versi luar. Tujuannya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala . Hal ini dilakukan pada prioni dengan kehamilan 34 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan tidak ada panggul sempit, gameli, atau plasenta previa Syarat :
a.         Pembukaan kurang dari san.
b.         Ketuban masih ada
c.         Bokong belum turun/masuk PAP.

Tekhnik.
a.         Lebih dahulu bokong lepaskan dari PAP dan Ibu berada dalam posisi trendelenburg.
b.         Tangan kiri diletakan di kepala dan tangan kanan pada bokong.
c.         Putar kearah muka / perut janin.
d.        Lalu tukar tangan kiri di letakan dibokong  dan tangan kanan di kepala.
e.         Setelah berhasil pasang gurita, dan observasi tensi, DJJ, serta keluhan.


2.      Pimpinan persalinan
a.         Cara berbaring
-          Litotomi sewaktu inpartu
-          Trendelen burg
b.           Melahirkan bokong
-          Mengawasi sampai lahir spontan
-          Mengait dengan jari
-          Mengait dengan pengait bokong
-          Mengait dengan tali selebar kelingking.
c.            Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah, pada letak bokong janin dapat di lahirkan dengan cara vaginal / abdominal (seksio sesarea)
3.      Cara melahirkan pervaginam.
Terdiri dari partus spontan (pada letak sungsang janin dapat dilahirkan secara spontan seluruhnya)dan manual aid (manual hilfe) waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus di ingat bahwa sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik kebawah sampai rambut dan kepala di lahirkan. Kegunaan jari dalam mulut, hanya untuk menambah fleksi kepala.
a.         De suoo.
Tangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari di letakkan di leher (menunggang lahir) tangan kanan menolong menekan diatas simfisis, perkeadaannya dengan mau viceau ialah di sin tangan tidak masuk dalam vagina.
b.         Ivigand martin (kiri)
Dalam jalan lahir dengan talunjuk dalam mulut janin sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah. Tangan lain menekan atas simfisis / fundus
c.         Naujouk
Satu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang leher bahu, terik janin kebawah dengan bantuan dorongan dari atas simfisis.
4.     Cara Prague terbalik
Dilakukan pada ubun – ubun kecil terletak sebelah belakang, satu tangan memegang bahu janin di belakang, tangan lain memegang kaki lalu menarik janin kea rah perut ibu dengan kuat.
a.    Ekstraksi
Terdiri atas ekstraksi pada kaki dan ekstraksi pada bokong.
b.    Perasat protilaksis pinard.
Adalah melakukan ekstraksi pada kaki sebelum ada indikasi, hanya U/berjaga – jaga, caranya dengan menekan paha anank terhadap perutnya dengan sendirinya kaki akan jatuh dan dapat dikeluarkan.
5.      Cara reposisi tangan menjungkit (Nurchae arms)
a.       Satu tangan menjungkit.
Janin diputar 900 kearah mana tangan menunjuk, sehingga tangan akan terlepas menyapu kepala.
b.      Kedua tangan menjungkit.
Untuk tangan pertama di putar 90 derajat kearah mana tangan menunjuk dan tangan kedua diputar berlawanan arah 1800
6.      Kepala sulit lahir (after coming head)
a.       Bila janin masih hidup di lahirkan kepala dengan ekstraksi forcep (cunam piper)
b.      Bila janin sudah meninggal di lakukan embriotomi (kraniotomi) ada 2 fase :
Fase I : fase menunggal
Sebelum bokong lahir sebelunya, kita hanya melakukan observasi bila tangan tidak menjungkit keatas, persalinan akan mudah sebaliknya jangan dilakukan ekspreksi kris teller.
Fase II : fase U/bertindak cepat
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan terletak antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk mempercepat lahirnya janin dapat di lakukan menual aid.


7.      Cara melahirkan bahu dan tangan
a.       Cara klasik (beventer)
Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada Os sakrum dan jari lain di lipat paha. Kemudian janindi tarik kearah bawah, sehingga skapuca berada dibawah simfisis. Lalu dilahirkan bahu dan tangan belakang, kemudiana lengan depan.
b.      Cara louset
Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya ditarik kebawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang, setelah itu janin di putar 900 sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.
c.       Cara Mueller
Tarik janin vertical, kebawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan cara melahirkan bahu bisa spontan/dikait dengan satu jari menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas lalu bahu – lengan belakang dikait menyapu kepala.
d.      Cara bracht
Bokong ditangkap, tangan diletakan pada paha dan sacrum, kemudian janin di tarik ke atas, iasanya hal ini di lakukan pada janin kecil dan multipara.
e.       Cara potter
Di keluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menanti janin ke bawah dan menekan dengan 2 jari pada scapula, badan janin di angkat ke atas Untuk melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan skapula belakang.
8.      Melahirkan kepala
a.       Cara Mauriceau-Veit-Smellie)
Masukan jari – jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri – kiri jari kiri, mengarah ke kanan jari kanan) letakan anak menunggang pada lengan.